Cara Bepergian dari Tokyo ke Kyoto dengan Bus Malam yang Murah dan Nyaman
Pod kapsul tidur di bus malam ternyata adalah opsi yang sering diabaikan saat bepergian di Jepang.
Banyak orang, baik dari dalam maupun luar Jepang, biasanya menempuh perjalanan dari Tokyo ke Osaka dengan pesawat atau kereta. Tapi sebenarnya ada cara lain — yaitu naik bus.
Sebelum kamu menolak mentah-mentah ide bepergian selama sembilan jam dengan bus dibanding hanya 2,5 jam naik shinkansen (kereta peluru), perlu diketahui kalau perbedaan biayanya cukup signifikan.
Harga tiket bus bisa mulai dari sekitar 7.000 yen (sekitar Rp 700 ribuan), dan ada beberapa cara agar perjalanan panjang itu tetap terasa nyaman — bahkan menyenangkan.
Seorang reporter bernama Marie Morimoto, punya banyak pengalaman naik bus, terutama waktu ia sering bepergian dari Tokyo ke kampung halamannya di Osaka saat masih muda.
Namun, setelah hidupnya mulai mapan dan tidak perlu berhemat ketat, ia lebih sering naik kereta.
Ia bahkan sempat berpikir tidak akan kembali naik bus lagi... sampai akhirnya ia harus meliput berita di Kyoto dan memutuskan mencoba bus malam demi pengalaman baru.
Ternyata, dunia bus malam telah berubah drastis dibanding dulu, dan selama perjalanannya, Marie belajar beberapa hal penting agar tetap waras selama perjalanan panjang itu.
1. Pilih Perusahaan Bus yang Tepat
Tip pertama Marie adalah memilih perusahaan bus yang bagus.
Rekomendasi utamanya jatuh pada Willer Express, yang terkenal karena kenyamanan, kemudahan, dan harga yang terjangkau.
2. Pilih Jenis Bus yang Cocok
Marie menyarankan jenis bus “Dome”, di mana setiap kursinya memiliki penutup berbentuk kubah untuk privasi.
Bus “Dome” ini memiliki tiga kursi per baris — satu kursi tunggal di satu sisi dan dua kursi di sisi lainnya.
Bagian dalam bus ini sangat bersih dan terang, memberikan kesan hangat dan nyaman. Setiap kursi seperti berada dalam kapsul pribadi, sehingga kamu bisa menyandarkan kursi tanpa khawatir mengganggu penumpang di belakang.
Bagi Marie, hal ini benar-benar menyenangkan karena biasanya ia merasa stres saat ada orang yang menyandarkan kursi terlalu jauh. Kini, desain kapsul itu membuatnya merasa seperti di ruang bioskop pribadi, lengkap dengan tempat minum, colokan listrik, dan dudukan ponsel.
Kenyamanan kursi juga jauh lebih baik dibanding bus biasa — ada sandaran kepala, bantal kecil, penopang kaki dan betis.
Namun, satu kekurangannya: kursinya tidak bisa direbahkan terlalu jauh.
3. Tips Pakaian dan Istirahat
Marie juga menyadari getaran bus kadang membuat tubuh bergeser, bahkan ia sempat “meluncur” sedikit dari kursi. Mungkin karena ia bertubuh kecil (tinggi 153 cm) dan mengenakan gaun berbahan licin. Jadi, sebaiknya hindari pakaian yang terlalu halus atau licin saat naik bus malam.
Bus akan berhenti beberapa kali di area istirahat, tapi pengumuman hanya dilakukan di awal perjalanan. Setelah tengah malam, bus berhenti tanpa pemberitahuan agar tidak membangunkan penumpang.
Meski begitu, Marie tetap terbangun setiap kali bus berhenti karena suara mesin dan getaran.
Total, ia hanya tidur sekitar 3–4 jam selama 9 jam perjalanan, dan tidurnya terputus-putus. Kalau kamu mudah terbangun, ini bisa jadi tantangan — tapi bagi yang tidurnya berat, tak masalah.
4. Barang yang Wajib Dibawa
Agar tetap nyaman selama perjalanan, Marie menyarankan membawa beberapa hal berikut:
Pakaian hangat, bahkan di musim panas. AC di bus bisa sangat dingin. Setiap kursi memang disediakan selimut kecil, tapi jaket ringan atau syal tetap penting.
Penutup mata (eye mask), karena lampu biru panduan kaki kadang menyala dan bisa mengganggu tidur.
Penutup telinga (earplug) untuk meredam suara.
Bantal leher, karena sandaran kepala tidak selalu cukup menahan posisi tubuh saat bergerak.
5. Setelah Tiba di Kyoto
Meski hanya tidur sebentar, Marie tetap merasa segar saat tiba di Kyoto.
Ia bahkan sempat tidur sebentar lagi di kereta menuju tujuan akhirnya, jadi energinya kembali penuh.
Sepanjang hari, ia bisa bekerja tanpa merasa mengantuk atau pegal — sesuatu yang dulu ia kira mustahil jika naik bus malam.
Kini, setelah tahu cara mempersiapkan diri, Marie bilang ia tak keberatan lagi naik bus malam untuk perjalanan jarak jauh.
Sumber: SoraNews24






Post a Comment for "Cara Bepergian dari Tokyo ke Kyoto dengan Bus Malam yang Murah dan Nyaman"