Toko Manisan Jepang Berusia 103 Tahun ini Rugi Banyak Gara-Gara Perilaku Turis Asing!
Selain kuliner gurih seperti ramen, Jepang juga terkenal dengan kuliner manisnya yang biasa disebut Wagashi. Wagashi atau manisan Jepang ini memiliki varian yang sangat banyak, maka dari itu kuliner yang satu ini sering dijadikan opsi oleh-oleh bagi para turis asing yang berkunjung.
Kali ini, ada satu cerita yang menyedihkan dimana ada sebuah Wagashiya (toko manisan Jepang) yang sudah berusia 100 tahun lebih mengalami kerugian yang besar karena ulah turis asing.
Banyak turis asing yang memesan manisan dari toko tersebut, tapi tidak mengambil pesanan tersebut ataupun membayarnya. Berikut merupakan informasi selengkapnya mengenai hal yang menimpa toko manisan tersebut.
Kobikicho Yoshiya, Wagashiya Berusia 103 Tahun
Toko manisan Jepang yang satu ini sudah berusia 103 tahun. Kobikicho Yoshiya sendiri terkenal dengan produk dorayakinya yang memiliki bentuk unik.
Jika pada umumnya dorayaki berbentuk bulat, tapi dorayaki yang disajikan di toko manisan ini memiliki bentuk terlipat. Jadi, di zaman dulu para pembuat manisan di toko ini membuat sebuah produk dorayaki yang bisa dinikmati pemain teater kabuki dengan sekali suap.
Dengan begitu, pemain teater tersebut tidak perlu khawatir make up nya akan rusak ketika makan dorayaki.
Bentuknya yang unik tersebut perlahan membuat Kobikicho Yoshiya makin terkenal hingga pada akhirnya sampai di telinga para turis asing.
Perilaku Turis Asing yang Merugikan Toko
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bentuk unik dari dorayaki buatan Kobikicho Yoshiya telah menarik perhatian banyak turis asing.
Alhasil, banyak sekali turis asing yang memesan dorayaki tersebut. Namun, kebanyakan dari mereka tidak mengambil pesanannya tersebut.
Kobikicho Yoshiya merupakan toko yang dikelola keluarga dimana mereka hanya membuat manisan dalam jumlah terbatas.
Orang-orang yang kehabisan stok manisan di pagi hari bisa melakukan pemesanan dan mengambilnya di sore hari. Pemesanannya sendiri bisa melalui telepon langsung atau Line. Untuk pembayarannya dilakukan di toko secara langsung ketika mengambil pesanan.
Entah para turis asing yang tidak mengerti sistem toko tersebut atau ada alasan lain, yang jelas kebanyakan dari mereka tidak mengambil pesanannya. Hal tersebut tentunya membuat toko jadi mengalami kerugian yang besar mengingat manisan buatan mereka dibuat fresh dan tidak tahan lama.
Kejadian itu akhirnya diunggah ke X melalui akun official toko. Unggahan tersebut bukan merupakan luapan emosi karena terus merugi akibat perilaku turis asing tersebut, melainkan menjadi sebuah himbauan agar para turis asing memperbaiki perilakunya karena hal tersebut berakibat buruk pada toko.
![]() |
| Source: @kobikicho_y |
Pihak toko juga tidak berniat untuk menolak semua pesanan yang dibuat turis asing karena masih ada beberapa dari mereka yang berperilaku baik dengan mengambil pesanannya sesuai waktu dan membayar hal tersebut.
Unggahan X tersebut mendadak viral dan memancing banyak komentar. Ada banyak komentar yang memberikan saran kepada toko untuk membuat sistem pembayaran di muka.
Namun sayang, pihak toko mengakui bahwa membuat sistem tersebut memerlukan biaya banyak sehingga mereka masih belum bisa menerapkan hal tersebut.
So, untuk sekarang toko tersebut hanya bisa bertahan dan memberikan himbauan pada turis asing agar tidak melakukan hal yang merugikan toko.
Source: Sora News


Post a Comment for "Toko Manisan Jepang Berusia 103 Tahun ini Rugi Banyak Gara-Gara Perilaku Turis Asing!"